Sepertinya banyak yang di antara kita menyadari akan pentingnya menabung. namun, justru tidak banyak yang mengetahui apa sebenarnya tujuannya untuk menabung. Dan lebih parah lagi, masih ada juga yang belum bisa membedakan antara pengertian menabung dengan berinvestasi.
Sebenarnya hal yang paling dasar untuk membedakan menabung dengan berinvestasi adalah adanya ketidakjelasan dalam hal tujuan atau kebutuhan secara spesifik, misal untuk pendidikan anak, rumah, atau persiapan untuk pensiun.
Selain itu, ada beberapa faktor lain yang menjadi acuan seperti seberapa besar dana yang akan dibutuhkan untuk tujuan dimaksud, kapan akan diperlukan dan jangka waktu untuk mencapai waktu tersebut, pilihan atau alternatif investasi yang tersedia untuk mencapai tujuan tersebut dan strategi mencapai tujuan tersebut.
Sedangkan investasi adalah suatu proses menabung yang berorientasi pada tujuan tertentu dan bagaimana mencapai tujuan yang dimaksud.
Sekarang tinggal pilih di antara kedua cara di atas. Yang jelas, investasi lebih banyak memberikan keuntungan ketimbang menabung karena dalam investasi ada unsur perencanaan (akan kebutuhan masa depan). Sedangkan, dalam menabung tidak jelas apakah nanti uang tersebut akan digunakan untuk apa?(tidak ada unsur perencanaan yang lebih matang).
Seseorang bisa melakukan investasi karena dipicu adanya kebutuhan akan masa depan. Namun sayang, masih banyak masyarakat yang belum memikirkan kebutuhan akan masa depan. "Padahal, yang jelas biaya hidup seseorang akan semakin bertambah ke depannya."
Selain itu seseorang melakukan investasi karena dipicu oleh banyaknya ketidakpastian atau hal yang tidak terduga dalam hidupnya sperti keterbatasan dana, kondisi kesehatan, musibah, kondisi pasar investasi dan laju inflasi yang tinggi. Untuk itu dengan adanya alternatif investasi memungkinkan seseorang bisa memenuhi kebutuhan masa depan, dengan menentukan prioritas kebutuhan, menetapkan perencanaan yang baik serta implementasi secara disiplin.
Tiga Instrumen Investasi
Setidaknya, ada tiga investasi dasar yang perlu kita pahami, yaitu deposito, obligasi, dan saham.
Deposito
Deposito yang sering dimaksud pada umumnya adalah deposito berjangka (time deposit). Ia dikeluarkan oleh bank. Di dalam sistem ini, kita (investor) memberikan pinjaman kepada bank dengan imbalan "bunga" atas nilai pokok yang kita pinjamkan kepada bank.
Contoh: " kita menempatkan deposito Rp10 juta selama satu tahun dan mendapatkan bunga sebesar 4,00 persen per tahun, berarti kita akan menerima hasil investasi sebesar Rp400.000(sebelum pajak) dan pengembalian nilai pokok (nominal) sebesar Rp10 juta, satu tahun kemudian".
Dari mana bunga 4,00 persen itu ? Dari deposito yang terkumpul, bank akan menyalurkan pinjaman (kredit) kepada dunia usaha (perusahaan) dan menerima pembayaran bunga kredit misalnya 10 persen per tahun. Selisih bunga yang diterima dari dunia usaha dan yang dibayarkan kepada deposan sebesar 6,00 persen (6-10 persen), sering disebut spread merupakan sumber penghasilan bagi bank. Dan sebagian besar masyarakat sudah sangat mengenal instrumen ini melalui perbankan. Dengan tingkat suku bunga perbankan di Indonesia yang secara historis cukup tinggi serta risiko yang rendah membuat deposito menjadi pilihan sebagian besar masyarakat. Namun, dengan adanya perbaikan ekonomi, tingkat suku bunga deposito akan terus menurun.
Obligasi
Obligasi hampir mirip dengan deposito, namun obligasi bukanlah produk perbankan. Obligasi biasanya diterbitkan oleh pemerintah ataupun perusahaan. Perbedaan umum antara keduanya adalah dari jangka waktu jatuh tempo. Deposito berjangka pendek, sedangkan obligasi berjangka panjang. Selain itu, deposito tidak bisa diperdagangkan di pasar, sementara obligasi bisa. Dan biasanya, jika perusahaan membutuhkan dana yang besar untuk membiaya kegiatan usahanya selain dari modal yang dimiliki sendiri, perusahaan tersebut sering membutuhkan pinjaman dari pihak lain, seperti bank.
Selain itu biasanya mempunyai alternatif lain untuk memperoleh pinjaman, yaitu dengan berutang kepada investor secara langsung. salah satunya, adalah obligasi.
Contohnya perusahaan menerbitkan obligasi, pada saat suku bunga kredit 12 persen, ia akan menawarkan obligasi kepada investor dengan "kupon bunga" (istilah bunga untuk obligasi) di bawah 12 persen.
Mengapa kebanyakan investor tertarik untuk membeli obligasi? Karena, kupon bunga yang akan diterima akan lebih tinggi (misalnya tiga sampai lima persen) di atas bunga deposito. Ini wajar karena selain perlu melakukan analisis tentang perusahaan yang bersangkutan, investor perlu berinvestasi untuk jangka waktu yang lebih panjang (lebih dari satu tahun), serta harus menerima risiko baik buruknya kinerja perusahaan tersebut.
Saham
Saham hanya dikenal sebagian kecil masyarakat. Walaupun dipahami sebagai investasi yang berisiko tinggi, saham juga menarik untuk dijadikan alternatif investasi karena memiliki potensi hasil yang juga tinggi.
Bagaimana dasar penerbitan saham? Pemilik perusahaan, selain dari modal yang dimiliki sendiri dan berutang kepada bank (melalui kredit atau pinjaman) atau kepada investor (melalui obligasi) masih memiliki alternatif untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan usahanya, yakni dengan menjual sebagian kepemilikannya (sahamnya) kepada investor publik. Ini yang sering disebut perusahaan go public.
Perusahaan yang baik pada umumnya akan menghasilkan investasi yang lebih tinggi dari bunga pinjaman deposito atau bahkan bunga kredit. Mengapa? Karena, sebagian modal usahanya umumnya berasal dari pinjaman bank, sehingga ia perlu menghasilkan investasi yang lebih tinggi untuk mampu membayar pinjaman kepada bank.
Selain itu, mendirikan dan mengoperasikan usaha memiliki risiko yang tinggi (misalnya bangkrut), sehingga wajar jika pengusaha akan berusaha sekuat tenaga memperoleh hasil investasi yang tinggi di atas bunga pinjaman.
Sebagai investor, kita dapat ikut merasakan potensi keuntungan dari perusahaan dengan memiliki saham-saham perusahaan yang sudah go public. Namun, kita perlu juga menerima kemungkinan risiko yang timbul, layaknya sebagai pemilik perusahaan.
1 komentar:
thanks gan infonya :D
Posting Komentar
Monggo Ber Comment yang baik dan benar yaaa!! Yang suka nyePam n koment nggk bener bakal gue delete tanpa ampun. :)